Ini adalah video kesaksian Mossab Hassan Yousef :
https://www.youtube.com/watch?v=j1E2YRdxoKI
Mossab Hassan Yousef adalah putra dari Sheikh Hassan Yousef ketua Hamas Palestina.
Sejenak sebelum makan malam, Masab (Mosab?), anak dari ketua Hamas di Tepi Barat yakni Sheikh Hassan Yousef, memandang pada temannya yang menemaninya makan di restoran tempat mereka bertemu. Mereka membisikkan beberapa patah kata dan lalu mengucapkan doa syukur, berterima kasih pada Tuhan dan Yesus karena menyediakan makanan di piring-piring mereka.
Dibutuhkan beberapa detik untuk mencerna
pemandangan ini: anak dari ketua Hamas yang merupakan tokoh terkenal
dari organisasi Islam ekstrimis, seorang pemuda yang membantu bapaknya
selama bertahun-tahun dalam aktivitas politiknya, sekarang malah murtad
dan jadi Kristen. “Sekarang aku bernama Joseph,” katanya.
Masab tahu bahwa dia tidak punya banyak harapan kembali ke tanah suci di dalam hidupnya sekarang.
“Aku tahu kok aku membahayakan nyawaku
dan bahkan kemungkinan besar aku kehilangan ayahku, tapi aku berharap
dia akan mengerti hal ini dan Tuhan akan memberi dirinya dan keluargaku
kesabaran dan kemauan untuk membuka mata mereka pada Yesus dan Kristen.
Mungkin suatu hari nanti aku bisa kembali ke Palestina dan juga ke
Ramallah bersama Yesus, di Kerajaan Tuhan.”
Dia juga tidak menutupi rasa cintanya
pada Israel, atau kebenciannya akan semua hal yang mewakili lingkungan
di mana dia dibesarkan: negaranya, agamanya, organisasinya.
”Kirim salam ya kepada Israel, aku rindu padanya. Aku menghormati Israel dan mengagumi negara itu,” katanya.
”Kalian para Yahudi harus waspada: Kalian
tidak akan, tidak akan pernah bisa berdamai dengan Hamas. Islam,
ideologi yang mereka anut itu, tidak memperbolehkan mereka mengalami
perdamaian dengan kaum Yahudi. Mereka percaya pada hadis yang mengatakan
Nabi Muhammad berperang melawan Yahudi sehingga mereka pun harus
melanjutkan peperangan itu sampai mati.”
Apakah ini sebabnya para Muslim melakukan serangan bunuh diri?
”Lebih dari sekedar itu sih. Seluruh
masyarakat memuliakan kematian dan teroris bunuh diri. Di dalam budaya
Palestina, teroris bunuh diri jadi pahlawan syahid. Para Sheikh
mengajarkan pada murid-muridnya tentang ‘kepahlawanan dalam syahid’.”
Meskipun banyak kritik datang dari tempat
asalnya, California yang sekarang jadi tempat tinggalnya, tidak dapat
menghilangkan kerinduan hatinya.
”Aku rindu Ramallah,” katanya.
“Orang-orang yang berpikiran terbuka … Aku terutama merindukan ibuku,
saudara-saudara laki-laki dan perempuanku, tapi aku tahu bahwa akan
sulit sekali bagiku kembali ke Ramallah saat ini.”
Menikmati kehidupan barunya di California, USA, Yousef junior sadar betul akan dampak wawancaranya ini. Bukan hanya ia akan menyinggung perasaaan keluarganya, ia kini ragu bisa pulang kembali ke Ramallah. “Saya tahu saya mempertaruhkan nyawa saya dan jelas akan kehilangan ayah saya.
Ini latar belakangnya:
Masab-Joseph: Saat SMA
saya belajar syariah. Tahun 1996, ketika saya berusia 18, saya ditangkap
tentara Israel karena saya kepala Masy Islam di SMA saya. Inilah titik
mulanya proses penyadaran saya.
“Sebelumnya saya hanya mengenal Hamas
lewat ayah saya.
Tadinya saya mengagumi Hamas, karena saya mengagumi ayah saya. Tapi setelah 16 bulan dalam penjara, saya menyadari wajah Hamas sebenarnya. Hamas adalah organisasi negatif. Sebuah organisasi yang buruk secara fundamental. Dalam penjara Megiddo saya tiba-tiba menyadari apa sebenarnya Hamas. Orang-orang Hamas di penjara (Israel) mendapatkan keadaan (makanan) yg jauh lebih baik, belum lagi ijin kunjungan keluarga mereka dan fasilitas mandi.
Sementara orang-orang Hamas tidak punya moral, tidak punya integritas. Tetapi mereka tidak sebodoh Fatah, yg mencuri di siang bolong di depan umum. Hamas mencuri dengan cara diam-diam sambil bersikap sok suci. Cepat atau lambat uang hasil korupsi ini akan mengangkangi bangsa Palestina sendiri! [Bahkan di penjara Israel pun, Hamas saling menyiksa sesama anggota–siapapun yg dicurigai menjadi kolaborator Israel.]
“Tidak seorangpun yang tahu benar seluk beluk cara kerja Hamas. Contoh, saya ingat betul bagaimana keluarga Saleh Talahmeh,
anggota tangan militer Hamas, yang dibunuh Israel, terpaksa menggembel
minta bantuan teman-temannya karena mereka tidak ditinggalkan uang
sepeser pun. Pemimpin-pemimpin Hamas tidak peduli dengan mereka ataupun
dengan keluarga-keluarga martir/syuhada-syuhada lainnya, sementara para
anggota senior sering berfoya-foya di luar negeri, menghabiskan puluhan
ribu dollar per bulan untuk membiayai bodyguard saja!”Tadinya saya mengagumi Hamas, karena saya mengagumi ayah saya. Tapi setelah 16 bulan dalam penjara, saya menyadari wajah Hamas sebenarnya. Hamas adalah organisasi negatif. Sebuah organisasi yang buruk secara fundamental. Dalam penjara Megiddo saya tiba-tiba menyadari apa sebenarnya Hamas. Orang-orang Hamas di penjara (Israel) mendapatkan keadaan (makanan) yg jauh lebih baik, belum lagi ijin kunjungan keluarga mereka dan fasilitas mandi.
Sementara orang-orang Hamas tidak punya moral, tidak punya integritas. Tetapi mereka tidak sebodoh Fatah, yg mencuri di siang bolong di depan umum. Hamas mencuri dengan cara diam-diam sambil bersikap sok suci. Cepat atau lambat uang hasil korupsi ini akan mengangkangi bangsa Palestina sendiri! [Bahkan di penjara Israel pun, Hamas saling menyiksa sesama anggota–siapapun yg dicurigai menjadi kolaborator Israel.]
Setelah saya keluar dari penjara (Israel), saya kehilangan kepercayaan kepada mereka yang mewakili Islam.”
Pada saat wawancara ini, ayahnya masih belum juga tahu bahwa ia telah murtad ke Kristen.
Ayahnya yang BINGUNG setelah mengetahui anaknya murtad & minta suaka ke USA!
‘Mosok sih …. ???’ katanya sambil menunjuk foto puteranya!
“Wawancara ini akan membuka mata banyak orang dan menggoyahkan Islam sampai ke akar-akarnya. Saya tidak berlebihan kok!”Bagaimana ia tertarik pada agama lain ?
“Ini dimulai 8 tahun yg lalu. Saya berada
di Yerusalem dan menerima undangan untuk mendengar ceramah tentang
agama Kristen. Dari situ saya semakin ingin tahu dan mulai membaca INJIL
dengan diam-diam, sambil meneruskan pelajaran syariah.
Ayat seperti “CINTAILAH MUSUHMU” sangat mempengaruhi saya. Saya ketika itu masih Muslim dan tidak pernah menyangka akan murtad. Tetapi setiap hari saya melihat hal-hal mengerikan yang dilakukan atas nama Islam oleh Muslim-Muslim yang menganggap diri ‘bangsa pilihan Allah.’ Saya kembali mempelajari Quran dan prinsip-prinsip agama itu dan berkesimpulan bahwa Islam salah dan menyesatkan. Muslim meminjam ritual dan tradisi dari agama-agama sekitarnya.”
… Saya anggap Islam adalah sebuah kebohongan besar. Orang-orang yang mewakili Islam lebih memuja Muhammad ketimbang Tuhan, membunuh orang-orang tidak bersalah atas nama Islam, memukuli istri-istri mereka dan sama sekali tidak tahu apa itu Tuhan. Saya tidak ragu bahwa mereka akan ke neraka.Ayat seperti “CINTAILAH MUSUHMU” sangat mempengaruhi saya. Saya ketika itu masih Muslim dan tidak pernah menyangka akan murtad. Tetapi setiap hari saya melihat hal-hal mengerikan yang dilakukan atas nama Islam oleh Muslim-Muslim yang menganggap diri ‘bangsa pilihan Allah.’ Saya kembali mempelajari Quran dan prinsip-prinsip agama itu dan berkesimpulan bahwa Islam salah dan menyesatkan. Muslim meminjam ritual dan tradisi dari agama-agama sekitarnya.”
Orang Palestina, kalau tidak punya musuh, akan memerangi sesamanya. Dalam 20 thn nanti akan timbul konflik antara berbagai grup Hamas. Sekarang saja mereka sudah mulai cekcok tentang penguasaan uang.”
“Kalian Yahudi harus sadar: Kalian tidak akan pernah bisa berdamai dengan Hamas. Islam, ideologi yang mengontrol mereka, tidak akan pernah mengijinkan mereka berdamai dengan Yahudi.
Mereka percaya bahwa Muhammad memerangi Yahudi dan oleh karena itu mereka harus melanjutkan perang itu sampai mati. Mereka harus membalas dendam terhadap siapapun yang tidak menerima Muhammad, seperti Yahudi yang di Quran digambarkan sebagai keturunan kera dan babi. Dalam pandangan Hamas, perdamaian dengan Israel akan mengKONTRADIKSIkan syariah dan Quran, dan menganggap Yahudi tidak punya hak di Palestina.”
“Saya meninggalkan tanah luas di Ramallah hanya untuk mencapai kebebasan murni. Saya ingin kesempatan untuk membuka mata Muslim dan menunjukkan kebenaran tentang agama mereka, menarik mereka dari kegelapan dan penjara Islam.
… Islam tidak akan survive untuk lebih dari 25 tahun. Dulu mereka (Muslim) berhasil menakut-nakuti orang, tetapi sekarang, di jaman internet seperti sekarang ini, mereka tidak lagi bisa menyembunyikan kebenaran.”
JONATHAN HUNT: Tolong
ceritakan pada saya mengenai Hamas dan bagaimana kelompok ini bisa tetap
eksis? Apakah Hamas adalah sebuah organisasi keagamaan Islamik yang
murni dan penuh dengan tipu daya, sebagaimana yang anda lihat, atau
apakah ada bagian-bagian di dalamnya yang merupakan masalah bagi anda?
Atau apakah menurutmu Hamas adalah sebuah organisasi yang baik? Apa
artinya Hamas bagimu?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Jika kita berbicara mengenai
orang, ada banyak orang dimana pun. Di setiap tempat kita pasti akan
menemukan orang-orang yang baik. Maksudku adalah orang-orang baik yang
Tuhan telah ciptakan.Apakah mereka mengerjakan hal-hal yang menjadi urusan mereka? Ya, mereka mengerjakan hal-hal yang menjadi urusan mereka. Sebagai contoh, saya mengenal orang-orang yang mendukung Hamas tetapi mereka tidak pernah terlibat dalam serangan-serangan teroris.
Mereka mengikuti Hamas sebab mereka mengasihi Allah dan mereka berpikir bahwa Hamas itu merepresentasikan Allah. Mereka tidak memiliki pengetahuan, mereka tidak mengenal Tuhan yang sejati, dan mereka tidak pernah mempelajari kekristenan. Tetapi Hamas, sebagai representasi dari Islam, adalah sebuah masalah yang besar.
Masalahnya bukanlah Hamas, masalahnya bukan terletak pada orang-orang. Akar masalahnya adalah Islam itu sendiri sebagai sebuah ideologi, ya sebagai sebuah ideologi. Dan mengenai Hamas sebagai sebuah organisasi, serta kepemimpinan Hamas, termasuk ayah saya.
Mereka bertanggungjawab untuk semua kekerasan yang terjadi melalui organisasi ini. Saya tahu bahwa mereka menjustifikasikan tindakan mereka sebagai reaksi atas agresi Israel, tetapi tetap saja, mereka adalah bagian dari hal itu, dan mereka harus membuat keputusan-keputusan dalam operasi-operasi melawan Israel, dimana mereka pada akhirnya harus membunuh banyak rakyat sipil tak berdosa.
Mosab
Hassan Yousef adalah seorang anak muda yang luar biasa dengan kisah
hidup yang luar biasa pula. Dia adalah putera seorang pemimpin yang
paling berpengaruh dlm organisasi militan Hamas di Tepi Barat dan tumbuh
di dalam sebuah keluarga Islam yang taat.
Kini, pada usia 30 thn, ia menghadiri gereja evangelis Kristen di BarabbasRoad, San Diego, Calif. Ia murtad dari Islam, meninggalkan keluarganya di Ramallah dan sedang mencari suaka di AS.
Cerita hidupnya sungguh menakjubkan. Dibawah ini cuplikan wawancara eksklusif dengan FOX News dimana ia menceritakan bagaimana seorang Muslim Tepi Barat menjadi Kristen West Coast (Pantai Barat AS).
JONATHAN HUNT: Mengapa, setelah 25 thn, anda berubah ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Saya percaya bahwa semua tembok yg didirikan Islam selama 1.400 tahun terakhir ini tidak lagi eksis. Mereka (Muslim) tidak mengakui ini. Mereka mendirikan tembok-tembok ini dan membiarkan orang tetap dalam kebodohan karena mereka takut.
Mereka tidak ingin orang membahas apapun mengenai realitas Islam, mengenai pertanyaan-pertanyaan penting tentang Islam, dan mereka meminta kepada pengikut-pengikut mereka, ‘Jangan tanya tentang hal-hal tertentu itu.’
Tapi kini, orang memiliki media. Jika seorang ayah mengurung puterinya di rumah, puterinya akan duduk di belakang komputernya dan melancong ke seluruh pelosok dunia. Jadi, orang bisa mendapatkan informasi, pengetahuan, searching engines, sehingga sangat sangat mudah bagi siapa pun untuk mempelajari Islam, disamping agama-agama lainnya.
Tidak dari sudut pandang Islam, namun dari sudut pandang lain. Jadi dalam 25 thn nanti, ini jelas akan membawa perubahan besar dalam dunia Arab dan Muslim.
JONATHAN HUNT: Anda berbicara dari sebuah perspektif unik, sebagai lelaki yg tidak saja dibesarkan dalam keluarga Islam tetapi sebagai bagian dari organisasi yang dianggap sebagai kekuatan ekstrim dalam Islam: Hamas. Apakah realitas Islam? Kau mengatakan orang tidak melihat realitasnya; Apa realitas Islam?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Ada dua fakta yang tidak dimengerti Muslim … Saya perkirakan, lebih dari 95% Muslim tidak mengerti agama mereka sendiri. Islam muncul dalam bahasa yg jauh lebih keras daripada bahasa yg digunakan Muslim sekarang, sehingga mereka tidak mengerti (bahasa Islam yang sebenarnya) … Mereka hanya menggantungkan diri kepada para ulama untuk mendapatkan pengetahuan mereka ttg agama ini.
Kedua, mereka tidak mengerti apapun tentang agama-agama lain. Masyarakat Kristen yg hidup sebagai minoritas dalam sebuah mayoritas Muslim lebih memilih untuk tidak berbicara tentang Yesus Kristus karena itu terlalu BERBAHAYA bagi mereka.
Jadi, semua pandangan Muslim tentang agama-agama lain di bumi ini hanya datang dari perspektif Islam. Nah, realitas ini yang tidak dimengerti kebanyakan orang.
JIka orang-orang Muslim, mulai mengerti agama mereka — terutama, agama mereka — dan melihat kandungannya yang mengerikan itu, mereka akan mulai mengerti bagaimana semua ini bisa terjadi …karena kebanyakan ulama hanya berfokus pada hal-hal tertentu dari Islam. Ini karena mereka terlalu malu untuk membahas hal-hal di luar itu.
JONATHAN HUNT: Contohnya ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Seperti istri-istri Muhammad, misalnya. Kau tidak akan pernah mendengar kotbah di mesjid tentang istri-istri Muhammad, yang kemungkinan lebih dari 50 — walau tidak ada satu pun orang yang mengetahuinya, by the way. Tanyakan sendiri kepada mayoritas Muslim, dan mereka tidak tahu menahu tentang fakta ini.
Jadi, mereka MALU membahas ini, jadi mereka cuma berbicara tentang kejayaan Islam, kemenangan-kemenangan yang dicapai Muhammad. Tapi, begitu orang memandang diri sendiri, mereka akan melihat bahwa mereka sebenarnya kalah. Mereka b o d o h, tidak terdidik, tidak mampu memimpin dunia seperti yang mereka harapkan.
Oleh karena itu mereka ingin kembali kepada masa jaya itu dengan melakukan apa yang dilakukan Muhammad, tidak peduli bahwa hal itu terjadi 1.400 thn lalu dan tidak akan terulang lagi.
JONATHAN HUNT: Apakah mereka ingin menghancurkan agama Kristen ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Islam memang sudah menghancurkan agama Kristen dari permulaan dan Muslim tidak mengakui bahwa mereka menusuk hati Kristen dengan mengatakan bahwa Yesus tidak mati di salib. Muslim menganggap bahwa ini caranya menghormatinya (nabi Isa).
Ini yang dilakukan Muslim. Mereka tidak mengerti bahwa ini bagian yang paling penting dari agama Kristen : SALIB !!!
Jadi, mereka berpandangan sempit. Mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan, dan inilah asal usul segala ide jahat di belakang agama yang bernama Islam ini.
JONATHAN HUNT: Apa peristiwa khusus yang memulai merubah pendapat anda tentang Islam ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Sejak kecil saya sudah memiliki sejumlah pertanyaan sulit, bahkan keluarga saya sering mencela saya, ‘Kau memang anak keras kepala dan kami sulit menjawab pertanyaan-pertanyaanmu. Mengapa sih kau nanya-nanya melulu ?’ Jadi, inilah permulaannya.
Namun saya merasa bahwa semuanya — dan ayah saya adalah contoh bagus bagi saya karena ia memang orang jujur dan bersahaja, sangat baik terhadap ibu saya dan terhadap kami, dan membesarkan kami dengan prinsip-prinsip pengampunan.
Nah, oleh karena itu saya menyangka semua orang Islam seperti ini.
Ketika saya berusia 18 thn, saya ditahan orang Israel dan mendekam di sebuah penjara Israel. Tetapi di sana Hamas memiliki kontrol atas anggota-anggota mereka yang ada di dalam, dan saya melihat Hamas menyiksa orang-orang dengan sangat-sangat kejam.
JONATHAN HUNT: Maksudmu, anggota Hamas saling menyiksa sesama anggota ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Pemimpin-pemimpin Hamas !
Pemimpin-pemimpin Hamas yang kita kini saksikan di TV saat ini, dan
pemimpin-pemimpin besar, bertanggung jawab atas penyiksaan terhadap
anggota-anggota mereka sendiri. Mereka tidak menyiksa saya, tapi ini
tetap sebuah syok bagi saya, melihat mereka menyiksa sesama anggota
mereka: menusuk kuku-kuku dengan jarum, membakar tubuh-tubuh mereka, dan
juga banyak yang dibunuh.JONATHAN HUNT: Tapi mengapa mereka membunuh orang2 mereka sendiri?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Karena curiga bahwa mereka (korban-korban mereka itu) telah bekerja sama dengan pihak Israel dan bekerjasama dengan penjajah-penjajah Israel melawan Hamas … Jadi ratusan orang jadi korban.
Saya menyaksikan penyiksaan ini selama setahun. Nah, itulah titik perubahan paling besar dalam hidup saya. Saya mulai membuka mata saya. Tapi saya masih merasa bahwa ada Muslim baik dan ada Muslim jahat. Muslim baik, seperti ayah saya, dan Muslim buruk seperti orang-orang Hamas ini yang menyiksa rekan-rekan mereka sendiri.
Nah, itulah permulaan mata saya terbuka lebar.
JONATHAN HUNT: Anda berbicara tentang Muslim baik, seperti ayah anda, tetapi tetap saja anda meninggalkan agama ayah anda. Bukankah kau bisa saja menjadi Muslim baik seperti ayah anda ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Nah, ini nih realitasnya : saya mendalami agama Kristen — yang tadinya saya salah mengerti secara total, karena saya mempelajarinya dari sudut Islam, padahal tidak ada satu pun yang benar tentang Kristen kalau dipelajari dari sudut Islam.
Ketika saya mendalami Injil dengan perlahan-lahan, ayat demi ayat, saya memastikan dulu bahwa ini buku Tuhan, pernyataan Tuhan, sehingga saya mulai memandang Injil dengan cara berbeda. Tidak mudah bagi saya utk mengatakan bahwa Islam adalah salah.
Islam adalah ayah saya. Saya dibesarkan untuk satu ayah — 22 tahun untuk ayah itu — dan seorang ayah lain datang kepada saya dan mengatakan, ‘Maaf, SAYAlah ayahmu.’ Dan saya tersentak, ‘Apa maksudmu? Saya punya ayah saya sendiri, dan dia adalah Islam!’ Dan lalu ayah agama Kristen mengatakan kepada saya, ‘Tidak, sayalah ayahmu. Saya berada dalam penjara, dan ini (Islam) bukan ayahmu.’
Nah, itulah yang terjadi. Tidak mudah untuk percaya bahwa (Islam) bukan ayahmu lagi. Jadi saya harus mendalami Islam sekali lagi dari sudut pandang lain untuk menyadari semua kesalahan, kesalahan-kesalahan besar dan dampaknya, tidak hanya terhadap Muslim — yang nilai-nilainya saya benci … saya tidak suka tradisi manapun yang hanya menyulitkan kehidupan orang.
— tapi juga dampaknya bagi umat manusia. Pada umat manusia ! Mengapa manusia saling membunuh dalam nama Allah?
Nah, mulailah saya dengan pasti menyimpulkan bahwa problemnya adalah Islam, bukan Muslim — saya tidak dapat membenci Muslim karena Tuhan mencintai mereka dari permulaan.
Dan Tuhan tidak menciptakan sampah. Tuhan menciptakan orang-orang baik yang dicintaiNya, tapi Muslim adalah orang-orang SAKIT, mereka memiliki pemikiran berbeda. Saya tidak lagi membenci mereka tapi saya sangat sedih melihat mereka; dan satu-satunya cara bagi mereka untuk berubah adalah dengan mengenal siapa Tuhan dan mana jalan Yang Lurus.
JONATHAN HUNT: Apakah kau tidak khawatir dengan pernyataan-pernyataan seperti ini — mengingat latar belakangmu, pernyataan-pernyataanmu akan sangat diperhatikan — akan meningkatkan kesulitan, kebencian antara Kristen dan Muslim di dunia saat ini ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Ini bisa terjadi kalau seseorang Kristen datang kepada Muslim dan berbicara tentang realitas Islam. Tapi anyway Kristen memang sudah ditempatkan dalam daftar musuh mereka, bahkan sebelum mereka membuka mulut tentang Islam.
Jadi, jika kau pergi ke mereka sebagai Kristen, Muslim akan langsung merasa tersinggung dan membencimu dan ini jelas akan meningkatkan jurang antara kedua agama — tetapi apa yang membuat orang seperti saya bisa berubah ?
Beberapa tahun lalu, ketika saya disana, Tuhan membuka mata dan juga otak saya dan saya menjadi orang yang berubah total. Jadi sekarang, saya bisa melakukan kewajiban ini, kalian sebagai Kristen bisa membantu saya melakukannya, tapi kalian mungkin tidak sanggup. Muslim kini tidak lagi memiliki alasan.
JONATHAN HUNT: Seberapa sulit proses meninggalkan keluargamu dan rumahmu?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Ibarat mencabut kulit saya dari
tulang-tulang saya, begitu kira-kira. Saya cinta keluarga saya, mereka
cinta saya. Dan adik-adik saya seperti putera-putera saya sendiri. Saya
membesarkan mereka. Pada dasarnya, ini keputusan terbesar dalam hidup
saya.Saya meninggalkan semuanya, tidak hanya keluarga saya. Jika kau memutuskan untuk murtad dari Islam ke Kristen, tidak cukup untuk mengatakan goodbye dan thank you. Tidak cukup. Kau juga membelakangi budaya, peradaban, tradisi, masyarakat, keluarga, agama, Allah — atau apa yang kusangka sebagai Tuhan selama bertahun-tahun! Jadi, ini sesuatu yang sangat sulit dan penuh resiko.
Orang menyangka ini hal mudah, seperti sesuatu yang sepele. Kini di AS saya mendapatkan kebebasan saya dna ini sungguh luar biasa. Tetapi di lain pihak, tidak ada yang bisa menggantikan keluarga … berat kehilangan keluarga —
JONATHAN HUNT: Jadi, kau kehilangan keluargamu ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Keluarga saya terdidik dan ini juga sulit bagi mereka. Mereka meminta saya berkali-kali, khususnya selama dua hari pertama, untuk menyembunyikan agama saya yang baru ini dan tidak mengumumkannya di media.
Tapi saya diwajibkan Tuhan untuk mengumumkan namaNya dan memujaNya ke seluruh dunia karena penghargaan bagi saya adalah bahwa Ia akan melakukan hal yang sama bagi saya. Jadi, saya lakukan ini sebagai sebuah kewajiban. Saya ingin tahu berapa orang yang bisa melakukan apa yang saya lakukan sekarang. Saya belum menemukan satu orangpun.
Saya harus kuatkan diri. Ini tantangan yang sangat besar. Ini keputusan yang sangat besar dalam hidup saya. Saya tidak main-main. Saya tidak melakukan ini untuk kebahagiaan dunia. Saya melakukannya untuk satu alasan: Saya percaya. Setiap hari orang menderita karena kepercayaan yang salah. Saya bisa membantu mengeluarkan mereka dari lingkaran tidak berkesudahan ini … lingkaran yang disediakan Setan untuk mereka.
JONATHAN HUNT: Kau masih sempat berbicara dengan ayahmu?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Tidak ada kesempatan untuk berkomunikasi dengan ayah saya karena ia sekarang di penjara dan tidak ada telpon di penjara.
JONATHAN HUNT: Apakah anggota keluargamu tidak bercerita kepadamu tentang reaksi ayahmu ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Mereka memang mengunjunginya. Tapi sampai sekarang saya tidak tahu bagaimana reaksinya, tapi saya yakin ia sangat sedih tentang keputusan saya ini. Tapi ia juga akan mengerti, karena ia tahu saya, dan ia tahu saya bukan tipe orang yang mengambil keputusan secara enteng, tanpa kepercayaan kuat.
JONATHAN HUNT: Apakah kau akan semakin menyulitkan posisinya di antara sesama anggota Hamas ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: JELAS! Keluarga saya, termasuk ayah saya harus menanggung beban atas keputusan saya ini. Ini bukan keputusan mereka. Ini keputusan saya, tapi mereka tetap harus menanggung beban dan saya minta — saya berdoa bagi ayah, semua kakak dan adik-adik saya di gereja ini, selalu berdoa setiap kali bagi mereka — ‘Tuhan, bukalah mata mereka, pemikiran mereka, untuk datang kepada Kristus. Dan berikan rahmatmu karena mereka juga harus menanggung salib ini dengan saya.’
JONATHAN HUNT: Kau percaya bahwa Israel tidak bersalah dlm konflik ini ?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Okupasi memang buruk. Tapi kami disini berbicara tentang ide. Israel memiliki HAK untuk membela diri, tidak ada yang bisa membantah hal ini. Kadang mereka menggunakan terlalu banyak agresi terhadap penduduk. Kadang banyak penduduk tewas karena tentara-tentara Israel kurang bertanggung jawab, tentang bagaimana mereka memperlakukan orang di checkpoint.
Pesan saya kepada tentara Israel: setidaknya perlakukan orang dengan cara pantas di checkpoint. Tapi ini bukan masalah antar bangsa, tapi tentang ide-ide salah pada kedua pihak, dan satu-satunya cara untuk keluar dari lingkaran setan ini adalah dengan mengenal prinsip-prinsip yg dibawa Yesus ke bumi ini : grace, love, forgiveness. Tanpa ini, mereka tidak akan pernah maju ataupun mematahkan lingkaran yang tidak berkesudahan ini.
JONATHAN HUNT: Kau percaya bahwa Israel kelak akan mengadakan perjanjian damai dengan Hamas?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Tidak mungkin. Ini seperti api co-exist dengan air. Tidak mungkin. Hamas bisa main politik selama 10 tahun, 15 tahun; tapi tanya saja setiap pemimpin Hamas, ‘Okay, apa yg akan terjadi setelah itu? Apakah kalian akan co-exist dengan Israel untuk selama-lamanya ?’ Jawabannya sudah pasti TIDAK … KECUALI mereka melakukan sesuatu yang melanggar Quran.
Tapi itu sudah ideologi mereka dan mereka tidak akan beranjak darinya. Jadi, tidak mungkin. Ini bukan soal Israel, bukan soal Hamas: ini menyangkut kedua ideologi. Tidak mungkin.
JONATHAN HUNT: Kau tidak takut dibunuh karena mengutarakan hal-hal
macam ini — yang bahkan akan diridhoi oleh beberapa bagian Quran?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Mereka harus membunuh pemikiran-pemikiran saya terlebih dahulu. Tapi pemikiran-pemikiran saya sudah beredar luas. Jadi, bagaimana mereka akan membunuh pemikiran saya? Bagaimana mereka akan membunuh pendapat-pendapat yang saya miliki? … Mereka bisa bunuh tubuh saya, tapi tidak jiwa saya.
JONATHAN HUNT: Kau pernah diancam?
MOSAB HASSAN YOUSEF: No, not really. Jujur
saja, banyak Muslim dan pemimpin Muslim di AS ini, di masyarakat Eropa,
mencoba mencari saya. Mereka menelpon keluarga saya, ibu saya untuk
mengetahui cara menghubungi saya. Mereka mengatakan kepada ibu saya,
‘Kami ingin membantunya.’JONATHAN HUNT: Mereka percaya kau butuh bantuan?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Yeah, mereka pikir saya dimanipulasi oleh orang-orang Kristen. Nah, disinilah mereka salah total. Saya sudah menjadi Kristen untuk waktu lama dan tidak seorangpun tahu. Sudah beberapa tahun ini saya menjadi Kristen. Tapi sekarang saya baru mengumumkannya.
Mereka tahu saya berpendidikian dan mendalami Islam dan Kekristenan. Ketika saya mengambil keputusan, ini bukan karena saya kena jampi-jampi atau mencoba meyakinkan saya. Ini 100% keputusan saya seorang diri.
JONATHAN HUNT: Apa pesanmu bagi Muslim yang mendengarmu saat ini?
MOSAB HASSAN YOUSEF: Pesan saya adalah, pertama-tama, bukalah pemikiran kalian. Mereka lahir dari keluarga-keluarga Muslim — inilah bagaimana mereka masuk Islam … seperti juga keluarga-keluarga Kristen maupun Yahudi.
Jadi, saya ingin mereka membuka mata mereka, pemikiran mereka dan membayangkan diri mereka tidak lahir dalam keluarga Muslim. Untuk apa Tuhan memberikan mereka otak? Bukalah hati kalian!!! Baca Injil!!! Pelajarilah agamamu!!! Saya ingin membuka pintu gerbang bagi mereka. Saya ingin mereka bebas. Mereka pasti ingin hidup dengan baik di dunia dengan cara mengikuti Tuhan – dan mereka juga akan menemukan jaminan bagi hidup di akhirat.
Hamas Palest
1 komentar:
Setuju, Tuhan karuniakan kita otak untuk mempelajari agama kita, pelajari Injil dan semua agama yang ada di bumi.
GBUs
Posting Komentar